KHALIFAH: KONTRIBUSI MASA KINI

بسم الله الر حمن الر حيم
نحمده و نصلى على رسوله الكريم   و على عبده المسيح الموعود

Oleh: Mln Mubarak Achmad

Khalifah sangat besar peranan nya dalam kontribusi masa kini guna menciptakan persatuan, kemajuan, ketakwaan karena dalam Islam merupakan lembaga ruhani pengganti nabi

Khalifah berjuang menegakkan kekuasaan dan ruhani. Allah Ta’ala mengangkat seorang Nabi, Dia juga mengangkat seorang Khalifah.  Begitu seseorang terpilih, dia akan menjadi Khalifah seumur hidupnya sebagai bukti hidup dari Kehendak Tuhan berjalan lurus pada perdamaian. Wadahnya adalah lembaga Khilafat.

Merujuk kepada hadits Musnad Ahmad dijelaskan sebagai berikut;
1. Ada Nubuwwah, Di tengah umat Muslimin ada kenabian, Ini masa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri.
2. Lalu datang masa Khilafah A`ala Minhajin Nubuwwah. Yaitu masa Khalifah Rasyidah.
3. Kemudian diangkat, datanglah masa ‘kerajaan yang menggigit’, sesudahnya datang masa ‘kerajaan yang menyombong’. Yakni masa raja-raja dalam Islam.
4. Lalu datang kembali Nubuwwah diikuti ‘Khilafah A`la Minhajin Nubuwwah’. Masa kebangkitan Islam yang kedua kali melalui Imam Mahdi dan Masih Mauud ‘alaihi sallam.

Hadits tersebut menunjukkan bakal adanya ‘Khilafah A`ala Minhajin Nubuwwah’, sekaligus menunjuk tentang adanya Nubuwwah. Adapun figur Nubuwwah ialah Imam Mahdi atau Nabiyullah Isa ‘alaihi sallam yang dijanjikan dalam Al-Quran maupun Hadits, tidak lain ialah Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad ‘alaihi sallam dari Qadian, sebagaimana pengakuan beliau:
فَأَنَا ذَالِكَ النُّوْرُ وَالْمُجَدِّدُ الْمَأْمُوْرُ وَالْعَبْدُ الْمَنْصُوْرُ وَالْمَهْدِيُّ الْمَعْهُوْدُ وَالْمَسِيْحُ الْمَوْعُوْدُ
“Maka, akulah cahaya itu, Mujaddid yang mendapat perintah, seorang hamba yang ditolong, Al-Mahdi dijanjikan dan Al-Masih yang dijanjikan”. {Al-Khutbah al-Ilhamiyah, hal. 50-51}.

Beliau meletakkan pondasi organisasi bernama Jemaat Ahmadiyah tanggal 20 Rajab 1306/23 Maret 1889. Dan wafat 26 Mei 1908d  [74 tahun] di Kota Lahore. Kemudian keesokkan harinya 27 Mei 1908 Beliau dikebumikan di Qadian. Tanggal ini menjadi hari Khilafat bagi Ahmadi.

Insya Allah 27 Mei 2021 Khilafat Ahmadiyah akan sampai pada 113 tahun. Semuanya semata-mata berkat dan karunia serta keridhoan Allah Ta`ala yang tetap menjaga Jemaat-Nya. Sesuai janji-janji-Nya telah disampaikan kepada Masih Mau`ud as, bahwa benih Ilahi ini akan tetap lestari hingga hari kiamat. Dengan ada nya Khalifatullah Masih.

Khalifatul Masih sekarang adalah Hadhrat Mirza Masroor Ahmad ayyadahullahu Ta’ala bi nashrihil ‘aziz  dari tahun 2003 hingga sekarang.

Kontribusi masa kini khalifatul masih, pemimpin Islam damai  disampaikan dalam Pidato, Mulaqat, simposium Khutbah Jum’at disiarkan keseluruh dunia melalu siaran TV MTA.

Seperti 14 Maret 2015, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad menyampaikan pidato pada Simposium Perdamaian Nasional ke-12: “Kita harus menyadari, mengakui kebutuhan penting saat sekarang. Kita harus sadar bahwa perdamaian hanya dapat dibangun diatas pondasi kuat yaitu kejujuran, integritas – keadilan. Ini adalah kunci perdamaian.

Agama Islam telah mengajarkan dua cara utama melayani umat manusia. Cara pertama; mengajak orang-orang mendekat, memenuhi haknya kepada pencipta-Nya. Cara kedua; melayani umat manusia, membantu orang-orang pada saat membutuhkan, memanfaatkan segala sumber daya agar memberikan kemudahan dalam menghadapi cobaan serta kesengsaraan.

Sangat mudah mendengar atau mengatakan “setia cinta tanah air ” namun pada kenyataannya, kalimat tersebut bermakna sangat luas. Cinta Tanah Air Bagian Dari Iman. Karenanya, dalam Islam patriotisme harus tulus. Kecintaan sejati kepada Tuhan, kepada Islam, menyaratkan orang harus mencintai bangsanya sendiri.

Maka Jemaat Muslim Ahmadiyah mengangkat slogan Love for All, Hatred for None. Pada saat perselisihan-perpecahan, pesan kami semua bangsa maupun semua orang harus segera berjuang bagi perdamaian.

Mari kita mengesampingkan perbedaan kita lalu bekerja dengan setia mengembangkan perdamaian sejati di dunia.  Mari kita saling menghormati, berusaha membangun masyarakat lebih baik berdasarkan prinsip persatuan bersama.