HADHRAT MIRZA GHULAM AHMAD AS ADALAH IMAM MAHDI DAN AL-MASIH YANG DIJANJIKAN

Oleh; Mln. Mubarak Achmad

بسم الله الر حمن الر حيم   نحمده و نصلى على رسوله الكريم   و على عبده المسيح الموعود

HARI MASIH MAU’UD 23 Maret 2021

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as Adalah Imam Mahdi Dan Isa Al-Masih Yang Dijanjikan

Di akhir Zaman ini, Allah Ta`ala telah mengutus seorang hamba-Nya ke dunia ini dengan maksud untuk MENGHIDUPKAN AGAMA DAN MENEGAKKAN SYARIAT.

Orang tersebut tiada lain adalah Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as dari Qadian India.

Kelahiran beliau as sangat ditunggu-tunggu oleh seluruh umat agama di dunia ini.

Misalnya bagi orang Budha sebagai Budha, Bagi orang Hindu sebagai Kresna, Bagi orang Kristen sebagai Al-masih, dan bagi orang Islam sendiri beliau as dikenal sebagai Imam Mahdi, Masih Mau`ud as.

Dan sebenarnya manusia yang dijanjikan itu wujudnya satu.

Hanya memiliki julukan atau gelar dan tugas yang berbeda-beda.

Bahkan Beliau di kenal juga sebagai hakim yang adil.

Beliau pada tanggal 23 Maret 1889, atas perintah Allah Ta`ala, mendirikan sebuah Jamaah yang selanjutnya diberi nama Ahmadiyah.

Nama ini bukanlah diambil dari nama beliau sendiri, akan tetepi nama Ahmadiyah diambil dari nama Nabi Muhammad saw.

Sebab dimasa sekarang Islam dinubuatkan akan datang dengan penuh kedamaian, cinta kasih dan tampil dengan penuh keindahan dan kelembutan.

Sehingga nubuatan tentang kelahiran Rasulullah saw yang kedua kali di akhir zaman ini terwujud dalam sosok Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as.

Penda`waan Kebenaran Masih Mau`ud -> dari Sabda Hadhrat Masih Maud as sendiri, yakni, ; Beliau as telah menulis dalam buku Tazkiratusysyahadatain, hal. 62, Nuzulul Masih, hal. 212, dan Aina kamalat Islam, hal. 290, yang bunyinya adalah ;

“Tidak bisa seorang juga akan dapat menerangkan kedustaan, kepalsuan atau tipuan daripada saya yang berhubungan dengan penghidupan saya sebelum saya menda`wakan diri. Sekarang umur saya sudah lebih dari 60 tahun, tetapi tidak seorangpun baik yang jauh atau yang dekat, bisa menerangkan satu celaan tentang penghidupan saya, sebelum saya menda`wa. Siapakah yang bisa menerangkan satu perkataan yang dusta yang sudah keluar dari mulut saya ? Jika saya tidak pernah berdusta kepada seorang manusiapun, maka bagaimana bisa saya akan berdusta kepada Allah Ta`ala, sedang saya selalu mengurbankan segala sesuatu untuk kebenaran ?”

Selain dari itu, Beliau as juga mengumumkan bahwa Beliau as adalah Al-Mahdi dan Al-Masih sebagaimana tercantum dalam khutbah Ilhamiyah, halaman 27, yakni ;

يَايُّهَا النَّاسُ اِنِّى اَنَا الْمَسِيْحِ الْمُحّمَّدِيُّ وَ اَنَا اَحْمَدُ الْمَهْدِيُ
Artinya, ; “Wahai manusia sesungguhnya aku adalah Al-Masihnya Muhammad saw, dan aku adalah Mahdinya Ahmad saw”.

Dan sebagaimana sabda Rasulullah saw bahwa Imam Mahdi as dan Isa Al-Masih as dua nama satu wujud, yakni ;

لاَ مَهْدِىْ اِلاَّ عِيْسَى
Artinya, ; ‘Tidak ada Mahdi melainkan Isa’ {Ibnu Majjah}.

Hadis ini sangat jelas menunjukkan bahwa Imam Mahdi dan Isa Al-Masih itu dua nama satu wujud orangnya. Artinya adalah Imam Mahdi dan Isa yang dijanjikan bagi orang Mukmin dia-dia juga orangnya, karena keduanya banyak persamaan dan kemiripan.

Hal-hal ini juga bisa kita perhatikan dari keterangan-keterangan sebagai berikut, ;

– Para Ulama Mentakwilkan hadis tidak ada Mahdi kecuali Isa
Nawab Siddiq Hasan Khan menulis bahwa hadis ini boleh kita artikan begini, ; ‘tidak ada mahdi yang ma`shum melainkan isa. {Hujajul Kiramah, hal. 384}.

Keterangan Allamah Ibnu Kaldun behwa sebagian dari ahli tashawwuf sudah mengartikan hadit ini begini, ; “Tidak akan ada Mahdi melainkan Mahdi yang perhubungannya dengan syariat Nabi Muhammad saw itu sama seperti perhubungan Isa dengan syariat Musa, yakni sebagaimana Isa as jadi pengikut bagi syariat Nabi Musa as dengan tidak memansukhkan dan membatalkan satupun hukumnya, begitu juga Imam Mahdi di akhir zaman akan jadi pengikut bagi syariat Nabi Muhammad saw dengan tidak memansukhkan apa-apa daripada syariat Islam itu”. Muqadimah Ibnu Kaldun, hal. 367, Hujajul Kiramah, hal. 430}.

– Keterangan-keterangan yang menyatakan keduanya (Al-Mahdi dan isa) itu sama adalah, ;

+ Kedua-duanya akan keluar di akhir zaman.

+ Kedua-duanya berwarna kuning langsat. {bukhari, Juz II, hal. 159 dan Hujajul Kiramah, hal. 360}.

+Kedua-duanya akan membagikan harta. {Bukhari, Juz II, hal. 159, Hujajul Kiramah, hal 361}.

+ Kedua-duanya akan menjalankan sunnah. {Hujajul Kiramah, hal. 426}.

+ Kedua-duanya akan memecahkan salib. {Bukhari, Juz II, hal. 159, HUjajul Kiramah, hal. 363}.

+Kedua-duanya akan berlaku adil. {Muslim, Juz I, hal. 72, Hujajul Kiramah, hal. 372}.

+Kedua-duanya akan membunuh babi. {Bukhari, Juz II, hal. 159, Hujajul Kiramah, hal. 363}.

– Adapun persamaan antara Hadhrat Ahmad as dengan Hadhrat Isa as adalah, ;

+Hadhrat Isa as lahir tanpa bapak. Dan Hadhrat Ahmad as lahir kembar. Jadi kelahiran keduannya ini adalah agak ganjil.

+Hadhrat Isa as dibangkitkan guna kemajuan syariat Nabi Musa as. Dan Hadhrat Ahmad as dibangkitkan guna kemajuan syariat Nabi Muhammad saw.

+ Hadhrat Isa dibangkitkan pada abad ke-14 sesudah Nabi Musa as. Dan Hadrat Ahmad as pun dibangkitkan pada abad ke-14 sesudah Nabi Muhammad saw.

+ Hadhrat Isa as diutus ketika pemerintahan orang kafir (Rum). Hadhrat Ahmad as diutus pula ketika pemerintahan orang kafir (Inggris).

+ Hadhrat Isa as dikatakan kafir oleh Ulama Yahudi. Dan Hadhrat Ahmad as juga dikatakan kafir oleh para Ulama sekarang.

+Hadhrat Isa as dituduh hendak berontak kepada pemerintah. Dan Hadhrat Ahmad as juga dituduh hendak berontak kepada pemerintah.

+ Hadhrat Isa as diseret ke muka pengadilan karena tuduhan yang bukan-bukan. Dan Hadhrat Ahmad as juga diseret kepengadilan karena dituduh dusta.

+ Hadhrat Isa as diutus, sedangkan Beliau bukan dari kaun Yahudi (karena tak berbapak). Dan Hadhrat Ahmad as diutus juga bukan daripada kaum Quraisy.

Semoga kita dianugerahi qalbu dan pikiran yang baik untuk berbai’at kepada Imam Mahdi wa Masih Mau’ud, sebagaimana perintah Nabi Muhammad SAW

WAJIB BERBAI’AT KEPADA IMAM MAHDI

فَاِذَا رَاَيْتُمُوْهُ فَبَايِعُوْهُ وَلَوْ حَبْوًا عَلَى الثَّلْجِ فَاِنَّهُ خَلِيْفَةُ اللهِ الْمَهْدِىُّ
Artinya, ; “Apabila kamu melihatnya (Sang Mahdi), maka berbaiatlah padanya, walaupun kamu harus merangkak di atas salju, karena Beliau adalah Khalifah Allah dan Al-Mahdi” {Sunan Ibnu Majah, Hal. 315, Darul Fikr, Jilid II Hal. 1367, Hadis no. 4084}.

18 comments

  1. Berbagai kemajuan yang diraih oleh Jemaat yang didirikan oleh Hz Mirza Ghulam Ahmad as menunjukkan beliau benar dalam pendakwaannya.

    Disukai oleh 1 orang

  2. Bagi orang yg hatinya bersih … Pasti akan mencari kebenaran pendakwaan beliau tp bagi orang yg anti thd Jemaat mudah2an Allah swt membukakan hatinya bagi mereka aamiin…

    Disukai oleh 1 orang

  3. Akan lebih mantap jika dipaparkan 2 Hadits ttg pisik Isa Musawi dan Isa Muhammadi dan dipaparka juga Hadits Ibnu Maryam Fii Kum dg komentarnya agar lebih mantap

    Disukai oleh 1 orang

Tinggalkan komentar